top of page

How to Deal with Depression

Hal terburuk dari sendiri itu bukan karena tinggal sendiri. Tapi saat merasa sendiri. Tidak punya tempat untuk berbicara hal serupa, tidak punya tempat untuk berkeluh kesah karena mereka tidak akan mengerti yang kita bicarakan, dan merasa orang-orang hanya berusaha bersikap baik atas dasar kasihan atau hanyalah sebuah kewajiban. Tapi yang terburuk lagi adalah di saat kita merasa yang menjaga kita nampaknya benci dengan kita karena beberapa kesalahan yang kita simpulkan tak akan pernah termaafkan. Jangan berbuat kesalahan itu lagi, tapi di saat semua sudah kalut apakah ingatan itu akan hilang? Pastinya datang lagi datang lagi, berujung depresi dan merasa sendiri. 

Hal terburuk dari merasa sendiri adalah, it doesn't matter kita berada di tempat yang rakai sekalipun, tidak peduli orang-orang berkata akan selalu ada, dan fikiran kita salah, nakun tetap saja sepi. Hal ini berbahaya, aku tau tapi kadang hal ini tidak terelakkan. Sampai-sampai menyalahkan ke semua pihak yang menyebabkan kita seperti ini. Sampai pada akhirnya menyalahkan diri sendiri karena kondisi kita seperti ini. Siapa yang salah? Saya tidak tahu.

Apakah kita yang salah? Apakah mereka yang salah? Apakah salah menjadi sensitif? Apakah salah saat making fun of hal yang sepele? I don't know. I'm in that stage. 

Ngapain dituliskan di blog? Seharusnya diomongin aja ke orang2 terdekat, saudara kandung, bahkan pasangan sekalipun. Pertanyaannya bukan "Will they understand?" tapi "Will their opinions fix it?" 

Tapi kamu ga terlihat depresi? Apa kamu mengada ada? For me, kebanyakan orang depresi adalah takut orang lain merasakan depresi juga atau bahkan takut orang lain tau kalau kita depresi. Kalau orang tau, kita akan mendengar beberapa perkataan yang mungkin enak didengar atau bahkan yang parah adalah tidak enak didengar. Itu akan menyakitkan. Campaignnya betul, tell someone. But who's that someone? Untuk saya, blog ini adalah si someone itu. 

Berbahagialah orang yang tau siapa someone itu, karena kalau tidak mungkin hidupnya akan segera berakhir. It hurts. It does hurt. Rasanya pikiran melayang, leher sakit, nafas sesak, dan di otak ada banyak pikiran pikiran jelek. The thing that keep me sane is just saya ga bisa melakukan hal bodoh untuk mengakhiri ini semua. "Apa kata orang nanti?" "Gimana keluarga saya kalo dicaci banyak orang?". 

Depressed people will think about others first than themselves. 

Find a distractor. Apapun itu yang bisa buat kalian lupa dengan dunia. Lupa dengan semuanya. Karena ga akan mungkin bisa lupa dengan hal yang membuat kamu depresi aja. Depression doesn't have cause sometimes. Jadi yang bisa bikin lupa dengan dunia itu yang bikin lupa kalo kita pernah depresi. Makanya banyak yang milih drugs atau alkohol untuk get over it. Think wisely. 

Saya milih nonton variety show korea. Nontonin EXO, produce x 101, nonton drama Kai, semua ditonton. Bahkan kadang sampe ketiduran. But it works, karena masa-masa mau tidur itu yang susah. Either harus capek banget atau terdistract baru bisa tidur kalo lagi depresi. Ada beberapa orang yang get over it nya dengan beribadah, membaca kitab, dan lain sebagainya. Tapi yang diingat lagi, cara healing orang beda-beda. Bukan berarti orang depresi ga pernah beribadah dan bukan berarti orang yang beribadah akan depresi. Itu ga ada kaitannya bagi saya. Because for me it doesn't have any cause. 

Motto saya, pantang tidur sebelum happy. Karena kalo waktu tidur masih overthinking, depresi, dan sedih, saat bangun tidur keesokan harinya pasti akan naik level depresinya. 

Cara nyari tau distractornya gimana? Cari aja, coba semuanya. Saya udah coba solat, zikir, baca Al Quran, mandi, nangis, makan, nonton film, curhat sama orang2, dan ga sengaja waktu itu nonton TVN dan lagi ada produce x 101. Setelah itu udah ngerasa kedistract. Terus nontonin EXO, lebih terdistract lagi. Well this is it. Tapi tetep aja, ga menjamin ini akan menjadi distractor saya seterusnya. 

Sejam yang lalu I got depressed out of nowhere. And I can heal it very quick after watch EXO and write this, then I feel like mungkin saya harus share ini di blog saya yang tertutup ini hehe. 

It's ok to not ok. It's fine to have a positive distraction in your life. You can make it alone if it makes you feel better. 


Recent Posts
Follow Us
  • Facebook Clean
  • Twitter Clean
  • Instagram Clean
  • White YouTube Icon
Search By Tags
No tags yet.
bottom of page