How to deal with Overthinking?
- Nisa Logana MIranti
- Jan 13, 2017
- 6 min read

How to deal with overthinking? Buat kalian orang - orang yang perfeksionis, cepat khawatir, dan paranoid pasti pernah mengalami ini. Isn't it makes you tired? Exhausted to be exact. Karena saya adalah salah satu orang yang sering banget mengalami hal ini. Apalagi kalo hidup lagi berjalan sangat nyaman, tiba - tiba ada kejadian yang membuat perubahan di hidup sehari - hari. Ga usah hal besar, hal kecil pun kadang bisa buat saya overthinking. Contohnya, lagi nyaman banget menjalani hari - hari, tiba - tiba ada kabar saya harus rapat di suatu tempat yang belum pernah saya datengin dan permberitahuannya mendadak. Terus lagi rapi - rapinya ngatur schedule untuk rutin workout, rutin belajar IELTS, rutin beres - beres kamar, tiba - tiba ada kabar kalo harus pergi ke suatu tempat selama 3 hari dan semua jadwal yang udah diatur secara sempurna jadi ga kejadian dan gagal buat dijadiin rutinitas. Antara sebel, kecewa, dan marah leads to overthinking.
Overthinking tuh apa sih sebenernya? Banyak remaja remaja yang jadiin kata ini sebagai kekhawatiran mereka terhadap respons gebetan yang membingungkan, pacar mereka yang ga bisa dihubungin, atau penyesalan mereka yang mereka lakukan ke pacarnya bahkan ke sahabatnya.
Overthinking diambil dari kata "overthink" yaitu think about (something) too much or for too long. Tapi menurut aku sih overthinking itu artinya memikirkan sesuatu secara terus menerus, dari yang tadinya cuman satu masalah bisa beranak jadi 5 masalah, terus saling mengaitkan satu sama lain, menimbulkan kecurigaan sampe yang tadinya ga bermasalah jadi bermasalah. Kalo overthinking terhadap objek mati, let's say kerjaan mungkin bisa kita breakdown dan walaupun di akhir tetep khawatir tapi setidaknya bisa tenang karena ada solusi yang bisa kita pikirin buat jadi penenang temporary kita. Overthinking yang tidak berujung adalah pada saat kita menghadapi objek hidup. Karena semua penuh ketidakpastian dan sikap kita bisa membuat si objek ini berubah - ubah juga.
Di tulisan kali ini saya bukannya mencap diri saya sebagai orang yang tidak pernah overthinking, sebaliknya saya adalah orang yang overthinking. Bahkan mau naik kereta dari stasiun yang belum pernah saya datengin aja saya kepikiran. haha Saya orangnya sangat teramat overthinking, tapi saya berusaha buat menurunkan kadar itu. Karena capek loh overthinking itu. Menghabiskan tenaga. Jujur saya juga belom expert dalam hal mengendalikan si overthinking itu, tapi saya mau share aja sebagai orang yang overthinking di segala hal, cara mengendalikan si overthinking ini.
1. Breakdown Permasalahan
Pertama yang selalu saya lakukan adalah mem-break down permasalahan itu. Saya ambil planner atau buku diary saya dan saya tulis satu satu "hal - hal apa saja yang membuat saya overthinking". Biasanya saya nulis dari hal yang paling besar baru ke anak anaknya. Kenapa saya nulis di planner atau diary, karena terkadang saya malu dengan permasalahan - permasalahan itu. Biasanya masalah yang bikin saya overthinking tidak terlalu penting, dan kalo ditanyakan ke orang lain atau diceritakan ke orang lain, 80% orang akan menjawab "santai aja kali, gampang kok. udah ga usah dipikirin". Sayangnya saya bukan orang yang kayak gitu dan saya udah males banget ngejelasin kelainan ini ke orang - orang terus hanya menunggu balasan "lebay banget sih". Jadi biasanya saya mengendalikan ini sendiri. Breakdown sebanyak - banyaknya, jadi saya kayak mensimulasikan si pikiran - pikiran itu keluar dari otak saya dan dibebanin ke kertas.
2. Self-talk
Setelah di breakdown, biasanya saya menghadap ke cermin terus membahas satu - satu permasalahan ini. Kenapa saya bisa jadi overthinking? Kenapa hal itu membuat saya ga bisa tidur? Seberapa penting sih permasalahan ini sampe bisa buat kehidupan sehari - hari saya jadi ga normal? Biasanya di sini saya merinci dan bisa dibilang "marah - marah sendiri" dan akhirnya menemukan solusi dengan sendirinya. Because who's better adviser then myself? hahaha
3. Plan A - Z
Setelah saya sudah mulai mendapatkan solusi dari pikiran - pikiran yang mengganggu ini, biasanya saya membuat rencana dari best case sampe ke worst case. Intinya saya itu orangnya saklek, kalo iya ya iya, kalo enggak ya enggak. Jadi ga bisa "ya liat nanti lah" buat hal - hal yang baru atau hal - hal yang membuat perubahan besar di kehidupan saya dan semua yang membuat saya panik dan jadi overthinking. Sebenernya planning ini membantu saya supaya saya siap mental dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Karena di saat saya salah melakukan sesuatu, malunya ga abis - abis dan itu bisa keputer terus di otak dan kadang - kadang di saat bengong kejadian itu keputer langsung rasanya pengen kabur dari orang - orang yang ngeliat kejadian itu. Tapi ironisnya kejadian - kejadian memalukan itu bisa tetep kejadian walaupun udah di planning segitu ribetnya atau bahkan kejadian memalukan itu terjadi pada saat yang membuat saya ga overthinking. Untuk di sisi lain, planning ini juga membuat saya siap mental dengan semua keputusan yang akan dibuat. Siap menang, siap kalah. Siap diterima, siap ditolak. Kalo worst casenya kalah atau ditolak, saya sudah merencanakan apa yang akan saya lakukan setelahnya. Lebih mempersingkat wallowing saya lah.
4. Research
Setelah Plan A - Z dibuat dan menyiapkan mental saya kalo hal paling buruk pun bisa terjadi di kejadian ini. Biasanya saya melakukan research. Baik nanya - nanya orang atau mengandalkan internet. Tapi biasanya sih saya bener - bener mengandalkan internet haha Karena males diomongin sama orang "yaelah gitu aja ditanya, orang gampang kok". Pokoknya saya akan ngerasa lebih tenang kalo bener - bener tau apa yang akan terjadi, medan yang sedang dihadapi kayak apa, atau ulasan - ulasan orang pada saat mengalami kejadian ini seperti apa, itu sangat membantu. Believe it or not, saya juga pernah research tentang "review ikutan jobfair UI". haha Which is itu adalah kampus saya sendiri, diadainnya di kampus saya sendiri, yang jadi panitia adalah junior - junior saya, tapi itu membuat saya overthinking. Gimana sih daftarnya? Gimana sih kondisinya? Apa sih yang perusahaan - perusahaan itu tawarkan? Dresscodenya harus gimana sih? Harus bawa apa aja sih? Harus bawa makanan apa ga? Harus masuk lewat mana? Bagusnya dateng dari jam berapa? dan masih banyak yang lain. Jadi buat kalian yang pernah bikin tulisan review ikutan jobfair di UI, you safe me big time! hahaha Kalo saya lagi overthinking sama pacar saya, biasanya sih saya research tentang gimana caranya biar ga terlihat mengganggu karena kepanikan saya sendiri, gimana caranya biar positive thinking, ya lebih ke arah yang baik - baiknya. Karena kalo research tentang worst casenya, masalah yang tadinya ga ada malah jadi muncul berbondong - bondong. haha
5. Berdoa
Nah ini yang paling penting. Sebenernya ada beberapa orang yang dengan berdoa, semua overthinking ini bisa ilang. Tapi kalo saya ga ngaruh sebelum saya melakukan langkah - langkah di atas. Ya abis berdoa ya uring - uringan lagi. Setelah semua dikulitin satu - satu, yang saya ucapkan dalam doa adalah semoga worst case dari rencana saya tidak terjadi, semua sesuai dengan yang direncanakan, tidak ada kejadian memalukan, tidak ada kejadian yang menyakitkan, mudah - mudah2an info yang saya dapat akurat dan saya bisa percaya diri dengan apa yang sedang saya hadapi. Namun jika worst case itu tetap terjadi, tolong kuatkanlah saya, berikanlah saya keberanian untuk menjalani apa yang sudah saya rencanakan jika worst case itu terjadi. Aamiin
Pikiran plong, semua kemungkinan - kemungkinan yang logis sudah ada gambaran, sudah minta bantuan Yang Maha Kuasa, tidur pun jadi tenang. Tapi ga terlepas kemungkinan juga, kemungkinan - kemungkinan lain yang di luar kuasa kita bisa terjadi. Ya kan yang punya kehidupan itu Tuhan, kita hanya bisa merencanakan sebaik - baiknya, tapi kita ga pernah tau niat Tuhan memberikan kejadian ini ke kita, bisa saja kita salah menginterpretasikan. Contohnya yang baru - baru ini adalah masalah di kantor, yaitu saya tiba - tiba dipromosikan dengan pengalaman saya yang sangat minim, status saya yang belum menjadi pegawai tetap. Saya kepikiran terus selama seminggu. Hal ini bener - bener membuat saya pusing, serba salah, ingin keluar, menyesali keadaan, jadi benci sama atasan karena keputusan yang sangat berani ini, dan lain - lain. Padahal normalnya seharusnya seneng kan karena dipromosikan. Tetapi omongan orang - orang mulai banyak, pandangan merendahkan juga semakin terlihat, pandangan iri pun semakin banyak, dan lain lain. Untuk permasalahan diomongin orang atau diremehin sih saya udah biasa, tapi saya terbebani tanggung jawab yang cukup besar dan harus melakukannya dengan baik tanpa training sebelumnya dan dituntut sempurna karena ingin membuktikan saya tidak serendah yang orang - orang pikirkan itu hobaaaahhh pusingnyaaaa. Plan A - Z udah saya rancang sedemikian rupa, worst case nya udah berribu - ribu. Dan ternyata pas saya menjalaninya, saya merasa cukup beruntung. Karena di posisi yang baru ini saya mendapatkan partner yang perfeksionis dan sistemik seperti yang selalu saya harapkan. Karena sayapun orangnya seperti itu. Atasan yang mau ikutan bekerja, teman - teman dengan jabatan yang sama di bidang - bidang lain asik untuk diajak berdiskusi, dan semuanya menjadi lebih nyaman. Bahkan saya lebih suka bergaul dengan lingkungan ini walaupun usia mereka sangat jauh dari saya yang masih seumur jagung haha Mereka open minded, berpikiran maju, walaupun ada perdebatan tapi tetap berteman, ya sangat profesional lah. Walaupun jobdesc saya menjadi dua, karena pekerjaan sebelum saya dipromosikan juga masih harus saya kerjakan, tapi saya menjadi sangat beruntung mengalami kejadian ini. Walaupun tetap masih ada takut dan terkadang masih ada overthinking lainnya, tapi tidak separah sebelumnya.
Mungkin intinya adalah overthinking itu tidak ada gunanya. Memang betul, tapi kondisi kita yang biasanya otomatis menjadikan kita seperti itu. it's inevitable for me. Untuk mencegahnya mungkin saya belum bisa, untuk mengatasinya ya hal - hal yang sudah saya jelaskan di atas yang bisa membuat saya tidur lebih nyenyak di malam hari. Kembali lagi itu adalah cara saya mengatasinya, mungkin dari kalian banyak yang berbeda. Tapi untuk kalian yang masih belum bisa mengatasinya, saya harap tulisan ini bisa membantu.
Keep positive and always work hard to have a good night sleep.
Comentarios