top of page

Smile is Zymotic

  • Nisa Logana Miranti
  • Aug 30, 2016
  • 3 min read

I can't lie, I have a really bad bad bad bad bad bad bad day for this couple days. I'm about to give up at my work environment. Problem with client, boss didn't appreciate my work, backstabber teammates, and another do-over, do-over, and do-over test. I don't know I'm too weak or this is too much to handle for being blamed all the time even though only me and my bf who work it all out. I was and am planning to resign and I've contacted any international consultant I've known for job opportunities. I don't know about you, but doing over the same test with the same sample with the exact same result makes me crazy. And explaining over and over and over again about the exact same thing makes me crazy either. Anyway...

bukan ini inti dari ceritanya. Bad day ini ngebuat saya pulang kantor berapi - api, emosi, ngomongin lagi sama pacar saya betapa keselnya kita dipermalukan di depan temen - temen sendiri dan worsenya temen - temen kita malah nyalahin kita di depan kita (walaupun defending di depan atasan), ketawa - ketawa di belakang kita karena ada kesalahan teknis yang terus menerus dibahas sama atasan padahal itu juga bagian dari kesalahan mereka tapi mereka dengan cowardnya ga mengakui hal itu dan malah ngasih advice yang wowww work enough dude! It's really really really bother my mind and my life.

Anyway, saya buka mata saya pagi ini beraaat banget. Pengen cabut banget rasanya, tapi saya tekadin buat berangkat karena ada English class pagi tadi.

And smile is really zymotic (I use this word because of Bones haha). Saya sangat teramat beruntung hari ini saya mengurungkan niat saya buat cabut dari kantor. My English class is so amusing. Orang - orang yang dateng ke kelas bareng saya sangat amat confident dan bener - bener bisa buat kita jadi confident juga. Dengan native teacher saya yang selalu entertaining dan topik pelajaran yang menurut saya really refreshing. HELPS A LOT. I felt like I forgot all of those bloody problems for a moment.

Setelah kelas berakhir, saya kembali bad mood karena harus masuk lab dan menghadapi orang - orang menyebalkan ini lagi. But then again, setelah kejadian hari sebelumnya saya langsung menghubungi salah satu klien saya yang merupakan konsultan internasional di salah satu Oil company for job opportunity. Dia orang US yang nikah sama orang Thailand dan bekerja di Indonesia. haha And while everyone said he is a pain in the ass, for me he is a one brain friend even though he is much older than me. Email dari dia pun made my day. He encouraged me that I am the brightest staff there, I'm over qualified with my job, tapi emang ga bisa dipungkiri sekarang - sekarang ini cari kerjaan susah banget. Jadi dia menyarankan untuk stay sampe bisa dapet kerjaan yang baru dan lebih baik. And what really made my day is his words.

....and remember, Bigger is not necessarily better, Faster is not necessarily a good thing, More is not necessarily the goal. As above, so below. All the best, all ways, always. Wayne.

Saya langsung ngerasa, gapapa deh orang - orang yang ga penting ini ga menganggap saya, merendahkan saya, ngetawain saya, nyalah - nyalahin saya, tapi saya diakui dan dicompliment sama orang yang lebih tinggi dari mereka.

Smile is zymotic. Setelah itu semua, saya ngerasa lebih bahagia. Lebih ga mikirin hal - hal yang membuat saya memutuskan untuk resign (walaupun plan itu tetap ada) tapi sekarang saya lebih deal with it. Walaupun most of my teammates bother my life, tapi saya masih punya pacar saya yang selalu nemenin saya kerja dan nanggung tanggung jawab ini, saya masih punya sahabat saya di kantor buat ketawa ketiwi padahal dia lebih stress dari saya.

In the end of the day, yang membuat saya memutuskan menjadikan "Smile is Zymotic" adalah waktu saya pulang dari kantor dan ketemu sama penjaga kosan saya. He is a really nice person. He is an educated person but cycle of life and destiny change all of it. Perlakuan yang dia lakukan sangatlah sederhana, pada saat saya pulang dia tersenyum lebar and said "Makan nis". Sayanya terlalu sensitif atau memang dia dikelilingi sama malaikat kebahagiaan yang bisa membuat saya lupa dengan semua masalah dan kesedihan saya. That smile, is a really honest smile. Ya walaupun abis itu segala macam pikiran ngeriung lagi tapi saya bersyukur bisa kenal sama orang lain yang sangat teramat baik, menyenangkan, dan perhatian.

It's been tough for me after my parents passed away. Tapi saya bahagia, saya bisa bertemu dengan orang - orang yang sangat menghargai keberadaan saya. Karena itu, setiap pikiran itu mengganggu, all I need to do is open pinterest and type "smile". and spontaneously I smile too.

Because smile is zymotic.

Comments


Recent Posts
Follow Us
  • Facebook Clean
  • Twitter Clean
  • Instagram Clean
  • White YouTube Icon
Search By Tags

© 2023 by DO IT YOURSELF. Proudly created with Wix.com

bottom of page